Selasa, 28 Agustus 2012

Eksotisme Pacitan, Kota 1001 Goa dan Pantai



Pacitan, sebuah kota kecil yang mungkin tidak semua orang Indonesia tahu dimana lokasi tepatnya terutama mereka dari luar jawa, Kota ini berada di Jawa Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah, kota kelahiran presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ini memang menyimpan keindahan alam tersendiri. Kota ini dijuluki kota 1001 goa namun pengembangan pariwisata di kota belum maksimal terlihat masih sepinya wisatawan walupun keindahan pantai dan goanya melegenda.

Perjalanan dimulai dari Bandung Jumat 21 Januari 2011 (02.00 WIB) ditemani 6 orang kawan, dengan mobil APV sewaan kami berangkat menuju Yogyakarta yang kemudian dilanjutkan ke Pacitan. Setelah menempuh 8 jam perjalanan yang tentunya diselingi beristirahat di beberapa SPBU sampai juga kami di Yogyakarta sekitar pukul 11.00 WIB

Setelah menjemput 2 teman lagi yang berencana untuk ikut jogja dan makan siang di kawasan corner simanjutak, perjalanan dilanjutkan kembali menuju kota tujuan utama traveling kali ini "Pacitan". Butuh waktu 4 jam dari Yogya untuk mencapai daerah ini, maklum diantara kita belum pernah ada yang ke Pacitan sebelumnya jadi harus tanya sini sana untuk menuju daerah ini. Perjalanan dari yogya melalui wonosari - Gunung kidul - wonogiri kemudian tembus ke pacitan.

Pukul 16.00 sampai juga di Pracimantoro sebuah kota kecil yang sudah berada di Pacitan, tujuan pertama kami adalah Pantai Klayar namun setelah bertanya pada penduduk sekitar, Pantai tersebut masihlah cukup jauh dan kami disarankan untuk ke Pantai Nampo dulu, Akhirnya kita putuskan untuk ke Nampo sembari mengejar sunset. Tak dinyana, hujan deras mengguyur saat kita sudah berada di dekat Pantai. Dan sesampainya di Pantai pun hujan tak kunjung reda, dengan sedikit nekad dan berhujan-hujanan kita tetap bermain di pinggiran pantai dan melakukan ritual utama (Photo photo)..:)

Suasana Mendung Pantai Nampo

Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 18.00, akhirnya kami berunding untuk menentukan tempat bermalam, jika sesuai rencana awal seharusnya kita bermalam di Pantai Klayar, namun berhubung kita tidak berada di Klayar maka kita putuskan untuk menuju kota Pacitan, soalnya di dekat kota ada Pantai Teleng Ria yang sudah ada fasilitas yang cukup. Butuh waktu 1 jam dari Nampo menuju kota pacitan, segera kita mencari wisma dan akhirnya kita mendapatkan sebuah hostel HBB namanya dengan tarif kamar Rp 70.000 - Rp 85.000 per kamar yang dapat diisi oleh dua orang. 

Setelah mendapatkan wisma kita melanjutkan jalan-jalan ke kota pacitan sembari makan malam, dan tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 11.00 malam, dan berakhir pulalah petualangan hari ini, saatnya mengistirahatkan badan untuk sejenak.

Sabtu 22 Januari 2011

Seperti kebiasaan setelah sholat shubuh saya tidur lagi karena mau melihat sunrise tapi masih terlalu pagi, dan saat saya bangun kembali waktu sudah menunjukan pukul 08.00, yaaah gagal melihat sunrise. Walaupun sedikit kecewa tidak apa-apa, pagi itu saya habiskan waktu untuk eksplor kawasan pantai Teleng Ria, pemandangannya cukup eksotik dimana di sebelah pantai langsung ada gunung sebagaimana ciri khas pantai daerah selatan.

Setelah puas menjelajah Pantai Teleng Ria kami segera bersiap - siap untuk melanjutkan penjelajahan ke kawasan lain di Pacitan ini. Namun, gara-gara kecapekan di hari sebelumnya kawan kami yang kemarin menjadi sopir masih belum bangun juga, akhirnya setelah menunggu sampai sekitar jam 11.00 kita berangkat juga meninggalkan pantai Teleng Ria ini menuju pantai selanjutnya yaitu Pantai Srau. 


Pantai Teleng Ria

Di Pantai ini tak kalah indah dengan dua pantai sebelumnya (nampo dan teleng ria), deburan ombak pantai selatan dengan pemandangan bukit di sebelah kanan dan kiri, sangat cocok untuk surfing. Namun kondisi ombak yang besar dan karang yang terjal surfing di kawasan ini memiliki resiko yang cukup besar. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit dari pantai teleng ria sampai juga di Pantai Srau ini. 2 Jam kita habiskan untuk menikmati eksotisme pantai ditemani segernya buah kelapa yang dibeli dari warung sekitar.



Pantai Srau

Dari pantai srau perjalanan kemudian dilanjutkan menuju goa gong, goa yang menurut orang terindah se-asia tenggara. Memang tak bisa dipungkiri keindahan goa ini, Stalaktit dan stalagmitnya memang sungguh menawan. Sebagai daerah karst pacita menyimpan ribuan goa di bawah tanahnya dan mungkin saja masih banyak goa-goa lain yang belum terjamah. 

2 jam kami habiskan di kawasan goa gong dengan menikmati tujuh ruang yang ada di dalam goa, ditemani seorang pemandu wisata kami mendapat penjelasan bahwa goa itu pertama kali ditemukan di tahun 1920 oleh mbah noyo yang kemudian baru ditemukan kembali tahun 1995 yang kemudaian di komersialkan pada tahun 1997.



Goa Gong

Selesai dari goa gong perjalanan dilanjutkan ke Pantai klayar, pantai yang sangat indah menurut saya, tidak seperti hari sebeblumnya, akhirnya kita bisa menikmati sunset di pantai ini. Sampai matahari terbenam kita masih asyik bercengkerama menikmati keindahan pantai Klayar ini sampai langit berubah menjadi gelap dan bintang-bintang mulai bermunculan.



Pantai Klayar

Rencana awal kita akan bermalam di pantai ini namun fasilitas yang tidak ada, listrik aja tidak ada di pantai. Kami disarankan untuk menginap di rumah kepala dusun, namun setelah berdiskusi dan dikarenakan ada seorang teman kami yang harus bertolak dari jogja ke surabaya keesokan harinya jam dua kami memutuskan untuk menyicil perjalanan pulang dan tidak jadi nginap di Pantai Klayar.

Pukul 22.00 sampai juga di Yogyakarta, rencana awal yang hanay menyicil perjalanan ternyata sudah nyampai juga di Yogya akhirnya mencari penginapan disana dan mengistirahatkan badan kami yang sudah kecapekan dari tadi.

Minggu 23 Januari 2011
Menikmati pagi dan siang hari di mallioboro sembari berwisata belanja, pada pukul 15.30 kita bertolak kembali ke Bandung dengan beberapa kali istirahat dan makan malam sampai juga kita di Bandung pada pukul 01.00 dini hari. 

Perjalanan yang sangat eksotis di wilayah pacitan. Adapun rincian biaya yang kami keluarkan selama perjalanan ini tidak lebih dari 306.000 per orang dimana kita ada berdelapan orang, lebih lengkapnya :
Pengeluaran kelompok :
  • Sewa APV 3 Hari                   : Rp 875.000 (120.000/orang)
  • Bensin selama perjalanan         : Rp 400.000 (50.000/orang)
  • Penginapan Teleng Ria            : Rp 320.000 (40.000/orang)
  • Penginapan di Yogya               : Rp 230.000 (30.000/orang)
  • Makan siang di jogja               : Rp   92.000 (10.000/orang)
  • Sewa guide goa gong              : Rp   50.000 (6.000/orang)
  • Makan siang pacitan               : Rp   80.000 (10.000/orang)
  • Tiket masuk srau, parkir         : Rp      5.000
  • Snack dan lainnya                   : Rp 400.000 (40.000/orang)

Biaya diatas perkiraan kasar yang per orangnya, pastinya kita iuran Rp 306.000 per orang selama tiga hari perjalanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar