Selasa, 28 Agustus 2012

Sosial Traveling "Berburu Janda", Cirata - Purwakarta


Saya menemukan istilah baru dalam dunia traveling, saya menyebutnnya sosial traveling. Traveling atau perjalanan yang ditujukan untuk suatu kegiatan sosial, misalnya melakukan bakti sosial (baksos), volunter bencana, dan lain-lain.

Pada kesempatan kali ini saya dan beberapa kawan kampus mengadakan perjalanan ke daerah Cirata, Purwakarta. Daerah yang terkenal dengan PLTA Ciratanya. Dari Bandung kami berangkat bersepuluh dengan 5 motor sembari membawa bahan-bahan baksos yang bakal kita sumbangkan kepada para jompo, dan janda-janda tua yang tidak mampu disana. Perlu diketahui bahwa di daerah yang akan kami datangi tersebut banyak keluarga kurang mampu terutama para jompo yang sebagian besar hidup sendiri karena anak-anaknya sudah berpisah dengan mereka tinggalnya, merantau dan sebagainya, ataupun kalau ada yang masih tinggal bersama itu juga sama-sama warga kurang mampu. Jadi kehidupan mereka cukup memprihatinkan

Oleh karenanya, jika menunggu pemerintah mengentaskan kemiskinan keburu mereka meninggal sepertinya. Kami berinisiatif mengadakan bakti sosial, ya walaupun bantuan kami tidak seberapa dan belum tentu membuat mereka lebih sejahtera, tapi setidaknya hal tersebut mampu mempertajam nilai sosial dalam diri kita masing-masing. Sehingga nantinya akan lebih peka terhadap kaum miskin dan kaum yang termarjinalkan.

Berangkat dari Bandung pukul 08.00 setelah satu jam persiapan barang-barang yang akan dibawa dan mencari motor kesana kemari, sedianya barang-barang bakal diangkut dengan mobil namun sang empu mobilnya membatalkan keikutsertaannya di malam hari sebelumnya, jadilah sedikit kelabakan untuk membawa barang-barang ke Cirata, namun hal tersebut dapat terselesaikan dengan hanya membawa barang-barang baru dan yang prioritas saja, sisanya bisa untuk baksos selanjutnya.

Adapun sumbangan yang kita berikan berupa sembako, peralatan sholat, baju-baju baru dan bekas, kerudung, dan lain-lain. Adapun sembako dibeli di Cirata karena tidak memungkinkan untuk membeli di Bandung dan akan lebih praktis jika membeli barang tersebut disana.

Setelah menempuh 2,5 jam perjalanan dan sempat berhenti karena hujan mengguyur sampai juga kita di Cirata tepatnya di kawasan maniis pada pukul 11.00 wib. Kedatangan kami disambut oleh hidangan makan siang berupa sayur asem, dengan lauk ikan bawal dan nila. Lelah selama perjalanan hilang bersama peluh yang keluar karena sambal yang cukup pedas. 


Sembako yang dibagikan

Setelah makan agenda utama baksos dimulai, acara pertama adalah bermain dengan anak-anak disana. Permainan yang mengasyikan semua nak didaftar dan kemudian ditandingkan tiga orang-tiga orang. Pertandingannya seperti menyunggi tampah sambil jalan, balap kelerang dan lari mundur. Dari tiga orang tersebut didapat satu pemenang yang akan mendapatkan hadiah sesuai undian yang mereka ambil, ada yang dapat baju, kerudung, mainan, dll. Ada yang menarik saat seorang bocah laki-laki ternyata mendapat kerudung..Lucu-lucu sekali tingkah polah mereka.



 
Main dengan anak-anak

Pukul 13.00 selesai sudah permainan dengan anak-anak. Saatnya istirahat sholat dhuhur, setelah sholat agenda dilanjutkan dengan penyebaran sembako dari pintu ke pintu. Kita bagi per tim dan harus dipastikan sumbangan tersebut sampai langsung ke orang yang membutuhkan. Ada sekitar 60 orang yang mendapat bingkisan, ya walaupun nilainya tidak sebebrapa namun niatnya untuk saling berbagi dengan para kaum miskin dan meningkatkan jiwa sosial kita.


Menyebar sembako "Berburu Janda"

Setelah semua selesai dibagikan saatnya untuk bersantai sejenak, berhubung daerah baksos kita dekat dengan waduk yang cukup indah panoramanya dan sebagai traveler tentu tak akan menyianyiakannya, oleh karenanya langsung saja kita menuju waduk dan menyewa perahu Rp 50.000 dan bisa berkeliling di danau sampai sunset, pemandangan yang sangat menawan.


Wisata di waduk

Selesai dari danau kita sholat magrib dan isya sebelum kembali menuju Bandung, Sembari membawa ikan yang kita beli di waduk tadi kemudian beristirahat di kawasan bendungan cirata untuk bakar-bakar ikan. Cukup murah karena 1kg ikan hanya membayar Rp 8.000 untuk minta warung sekitar buat ngebakarin ikan tersebut. Ada 22 ikan yang kami bakr dan ludes semuanya, emang anak-anak kelaparan sepertinya. Selesai acara bakar-bakar sekitar jam 21.30 malam dan dilanjutkan perjalanan pulang ke Bandung melalui padalarang-cimahi-bandung. Sekitar jam 23.30 sampai juga kita di Bandung dan berakhirlah perjalanan penuh makna hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar